Sabtu, 27 Desember 2008

Penyadapan Kearah Atas

Produksi tanaman karet dapat ditingkatkan dengan penyadapan ke arah atas (SKA).Di samping untuk meningkatkan produksi, SKA juga dapat digunakan untuk menghindari Penyakit Kekeringan Alur Sadap Penyadapan pohon karet yang terlalu sering atau pemberian zat perangsang tumbuh seperti etherel,raptor,dll secara berlebihan dapat mengakibatkan pohon terserang mati kulit (sadap) atau kekeringan alur sadap (KAS).Banyak kerugian yang ditimbulkan.Di Rimbo bujang sepertinya banyak persepsi yang salah tentang SKA,padahal teknik SKA bisa untuk menghindari mati sadap,karena alur sadap yang posisi diatas tidak menyimpan air (lembab) yang kita tahu itu adalah media yang baik untuk tumbuh jamur. dengan menurunkan frekuensi sadap dari 1hari/1X menjadi 2/3hari/1X. Akan Memperpanjang umur ekonomi tanaman dapat dilakukan melalui penghematan pemakaian kulit dengan cara memperpendek irisan sadap. produksi dapat ditingkatkan di atas sistem sadap konvensional,dengan umur ekonomi lebih panjang.Serta hari-hari nggak selalu di kebun,bisa untuk kegiatan lain.Hasil pengamatan saya selama ini menunjukkan bahwa SKA tidak memberikan efek negatif terhadap sifat-sifat sekunder tanaman karet.(ditulis dari berbagai sumber)

Potensi Kayu Karet Varietas Unggul

Penghasil Kayu
Dengan semakin terbatasnya potensi kayu dari hutan alam maka fungsi kebun karet sebagai sumber kayu akan semakin penting pada saat ini. Untuk meraih peluang tersebut maka pemuliaan karet tidak hanya ditujukan kepada penemuan Bibit unggul penghasil getah tetapi juga sebagai penghasil kayu.Pada saat ini telah ditemukan sejumlah Varietas yang diunggulkan.Benih unggul terbaik mampu menghasilkan kayu log antara 236 sampai 288 m3 per hektar pada umur 18 th disamping produksi getah sebesar antara 1.306 sampai 2.270 kg karet kering/ha /tahun.Varietas IRR 33 lebih unggul sebagai penghasil kayu dari pada peng-hasil getah, sedangkan Varietas lainnya (IRR 30, IRR 32, IRR 39, dan IRR 54) unggul sebagai penghasil getah maupun kayu. Produktivitas kayu dari Varietas tersebut diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 m3 per hektar apabila dipanen pada akhir umur ekonomis karet (25-30 tahun).Penemuan-penemuan terakhir di bidang pemuliaan karet menghasilkan Varietas baru yang memiliki pertumbuhan cepat, sehingga masa tanaman belum menghasilkan dapat dipersingkat dari 5 tahun menjadi 3 tahun 6 bulan. Varietas -Varietas baru tersebut diberi nama IRR (Indonesian Rubber Research) dan yang terbaik terdapat 5 Varietas yaitu IRR 100, IRR 111, IRR 112, IRR 117, dan IRR 118.Pertumbuhan kelima Varietas tersebut dalam bentuk pertumbuhan besar lingkar batang dan persentase matang sadap pada umur 3,5 tahun. Dengan kriteria siap sadap 60 persen tanaman telah mencapai ukuran lingkar batang 45 cm, jelas bahwa siap sadap kelima Varietas baru tersebut sudah tercapai pada umur 3,5 tahun. Sedangkan Varietas PR 261 sebagai pembanding diperkirakan baru mencapai matang sadap umur 4,5 tahun. Di samping waktu matang sadap lebih cepat Varietas baru ini juga memiliki potensi hasil getah dan kayu lebih tinggi dari Varietas-Varietas lain .(ditulis dari berbagai sumber)

Kamis, 25 Desember 2008

Pengendalian jamur putih pada karet

Pengendalian JAP ( Jamur akar putih) pada tanaman karet
Karet merupakan komoditas ekspor utama Jambi, dan sebagian besar dihasilkan oleh perkebunan rakyat. Jamur akar putih (JAP) menjadi penyakit utama tanaman karet yang dapat mengakibatkan penurunan produksi20-60%. tercatat dengan nilai kerugian millyar rupiah.Cendawan Trichoderma bersifat antagonis dengan JAP mampu bertahan lama di alam
Pengendalian JAP menggunakan Trichoderma dapat mengembalikan produksi secara normal, tidak mencemari lingkungan, cara aplikasi murah dan tidak mencemari lingkungan. Teknis pelaksanaan pengendalian dilakukan dengan urutan berupa: deteksi serangan JAP pada tanaman karet, perbanyakan Trichoderma untuk pengendalian, aplikasi Trichoderma kepertanaman, dan evaluasi terhadap hasil aplikasi
Teknis pelaksanaan
Mendeteksi serangan JAP pada tanaman karet.Menutup pangkal batang tanaman dengan mulsa (plastik_banyak di toko2 pertanian) pada awal musim hujan atau akhir musim huja.Lakukan pengamatan 2-3 minggu setelah pemberian mulsa.Tanaman yang terserang JAP akan terlihat ada miselia(bercak) berwarna putih yang menempel pada pangkal akar.Menggunakan media dedak pupuk dengan perbandingan 4:1.Bahan dikemas dalam kantong plastik dan dikukus selama 2 jam.Setelah dikukus dihamparkan pada rak-rak kayu yang telah disiapkan dan ditutup dengan plastik untuk menghindari kontaminasi.Setelah dingin, tutup plastik dibuka sedikit ditambahkan 10 gram belerang untuk 10 kg media.Tutup kembali plastik, media sudah ditumbuhi Trichoderma 3 hari kemudian
Aplikasi Trichoderma ke lapangan.Bersihkan tanah sekitar pangkal akar dengan radius 50-70 cm.Taburkan jamur Trichoderma dengan dosis 100 g/pohon (tanaman berumur <4 tahun) dan 200 g/pohon (tanam berumur >4 tahun).Penaburan pada pagi hari sebelum pukul 10.00 WIB dan sore hari sesudah pukul 16.00 WIB, pelaksanaannya pada musim hujan.Setelah penaburan Trichoderma, ditutup dengan tanah
.Setelah dilakukan tata cara diatas,lalu tanaman dipupuk dengan 200 g NPK/pohon.Tanaman yang terserang berat sulit dikendalikan dengan Trichoderma,satu-satunya cara langsung dibongkar dan dibakar serta diberi parit isolasi.Lakukan pengamatan pada tanaman 3 bulan setelah mengaplikasikan.Untuk memudahkan pengamatan dilakukan pemulsaan ulang selama 2-3 minggu.Bila misellia yang menempel pada akar berwarna putih telah hilang, penyembuhan telah terjadi
(Ditulis dari berbagai Sumber)

Busuk pangkal batang pada tanaman

Tanaman Kelapa sawit atau tanaman lain bila terkena ganoderma sp atau virus busuk pangkal batang.Biasanya pekebun hanya dapat mengendalikan tingkat kerusakan. ganoderma sp
Ibarat kanker, pohon (batang)terkena ganoderma sp tinggal menunggu kematiannya saja karena akan tergerogoti pangkal batangnya perlahan-lahan. Memang bukan hal mudah bagi pekebun untuk mengontrol bahkan mencegah ganoderma sp masuk ke arealnya, karena ganoderma sudah menjadi bagian dari lingkungan hayati.Sejauh ini baru Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang seringkali melakukan ujicoba untuk mengontrol serangan ganoderma sp. Itupun terbatas kepada pohon kelapa sawit yang telah terkena agar daya rusaknya kecil, belum sampai pada tahap penyembuhan.
Ada berbagai macam teknik sebagai upaya pencegahan dan penanganan ganoderma. Awalnya dikenal teknik kultur teknis pada tahun 1970-an dengan memanfaatkan parit isolasi. Tujuannya mengurangi kontak akar tanaman sekaligus dapat memperpanjang umur produksi selama 2 tahun.
Ternyata ganoderma tetap saja menular dan penelitian ini menyulitkan penentuan wilayah penyebaran ganoderma sp.
Setelah itu muncul bentuk pengendalian kimiawi dengan memakai fungisida triazole yaitu triadimenol,triadimefon dan triademorph. Dalam penelitian di laboratorium ditemukan miselium ganoderma boninense dapat terhambat pertumbuhannya. Metode ini sangat tepat apabila virus busuk pangkal batang menyerang melalui spora yang melakukan kontak dengan pelepah daun tua atau telah busuk.
Cara lainnya spora tersebar melalui kumbang oryctes rhinoceros yang biasanya menaruh larva di pelepah batang kelapa sawit busuk. Karena fungisida merupakan bahan cair maka sangat tepat jika disemprotkan ke pelepah batang.Masalahnya fungisida tidak mampu menembus tanah karena ganoderma itu menyebar dengan cara tular tanah,
Di laboratorium, teknik fungisida berhasil menekan ganoderma boninen selain halnya ketika berada di lapangan. Jadi fungisida ini terhalang matrik tanah,tips bagi perkebunan yang belum terkena ganoderma sebaiknya melakukan upaya Pencegahan.Terpenting jangan sampai ganoderma berada di perkebunan tersebut karena dampaknya sangat fatal. Dan harus rajin mengawasi kemunculan ganoderma. Harus diakui penyakit ini ibarat kanker.
Sebuah pohon kelapa sawit terkena ganoderma,Dalam waktu 10-15 tahun maka pohon tesebut akan segera jatuh dengan sendirinya karena digerogoti ganoderma. Saat ini saja,ganoderma dapat menyerang tanaman belum menghasilkan (TBM), bahwa pengendalian ganoderma lebih memungkinkan dengan penurunan laju infeksi, supaya tetap berdiri sampai waktu replanting.
Saat ini, metode Big Hole (lubang tanam besar) dinilai lebih efisien untuk mengurangi tingkat infeksi dari ganoderma. Pola lubang tanam besar berukuran 3×3 0,8m dan lubang standar 0,6×0,6×0,6 m bagi TBM. Kemudian dikombinasikan dengan pemberian tandang buah kosong kelapa sawit 400kg/lubang/tahun plus jamur trichoderma sp sebanyak 400 kg/lubang/tahun.
Teknik mengggunakan bahan kimia seperti fungisida kurang berhasil menahan serangan ganoderma.Lebih efektif memanfaatkan agen hayati seperti tricoderma,
Trichoderma sp.sendiri merupakan jamur yang dapat melawan dan bersifat antagonis terhadap jamur bersifat patogen seperti ganoderma. Cendawan inipunmampu membuat dan memperkuat sistem pertahanan tanaman untuk melawan serangang anoderma, bisa dikatakan sebagai agen hayati mengendalikan penyakit pangkal busuk. Selain di kelapa sawit, trichoderma juga dipergunakan sayur-mayur untuk menangani penyakit layu.
Sementara bagi tanaman pekebuna seperti Karet.Penerapanya Melalui, proses sanitasi batang atau akar untuk mencegah penularan kepada pohon lain. Caranya batang dipotong-potong selanjutnya dibakar dan membongkar tunggul kemudian dibuat lubang 2×2x0,8m.
teknik telah diujicobakan di perkebunan PTPN VII dengan hasil lebih baik dibandingkan teknik lain.Karena dapat memperkecil peluang laju infeksi pada batang kelapa sawit, teknik diadopsi dari Malaysia dan tak sengaja ditemukan. Awalnya teknik ini bertujuan mengembalikan kesuburan tanah akibat eksploitasi tanah di perkebunan yang telah mengalami replanting berkali-kali. Untuk mengembalikan unsur hara tanah, dibuatlah lubang besar dengan tandan buah kosong didalamnya.
Ternyata mampu meredam sumber infeksi ganoderma sehingga berkurang. Kemudian langkah ini dipergunakan terus hingga sekarang,
Harus diakui ganoderma menjadi masalah besar bagi perkebunan di Indonesia karena menimbulkan kerugian ekonomis yang cukup besar. Sebaiknya diperlukan aktivitas penelitian bersama guna menemukan cara yang ampuh penyembuh ganoderma.(Ditulis dari berbagai sumber)