Selasa, 27 Januari 2009

Rimbo Bujang Bicara

Demokrasi..Oh...Demokrasi,saya orang yang nggak ngerti tentang Politik dan tinggal jauh di pedesaan yang saya ingin punya pemimpin yang baik,yang bisa mengayomi rakyat.Lucu juga wong nggak berpendidikan ini akan 'ngomongin' masa depan .Yach..Mau tidak mau,karena sekarang sepanduk,bendera,baliho dll.Menjamur di perkampungan.Selama ini demokrasi dipandang sebagai jalan satu-satunya untuk keluar dari sistem otoriter dan diktator,tapi apakah benar hanya dengan cara ini untuk mewujudkan kesejahtraan rakyat? Apakah kita tidak ingat pengalaman dijaman Orba yang selalu tampil dalam kemasan demokrasi,dan Di TimTeng yang presidensial juga di sebut demokratis tapi presidenya itu-itu saja.Yach...Kita orang-orang kecil hanya "dikadali" oleh seglintir orang yang gila kuasa.Benarkah demokrasi menghasilkan pilihan terbaik bagi bangsa? Didalam pelaksanaanya,demokrasi banyak menghasilkan sosok pemimpin korup ataupun sombong.Kita nggak perlu heran kalau para pemimpin itu korup,yah...Biaya untuk demokrasi itu mahal selain menghabiskan uang negara yang seharusnya untuk mensubsidi rakyat malah untuk pesta pora,apalagi bagi yang gila kuasa dengan "politik uang" dan biaya kampanye dan aktribut mahal.Bisa ditebak di dalam otaknya pasti berpikir gimana cara mengembalikanya modal awal,alih-alih jadi wakil rakyat,dan pelayan rakyat eh...malah mengkadali rakyat.Politikus Rimbo bujang sekarang yang akan tampil yach..Nggak jauh beda dari yang dulu.Para caleg rimbo bujang seperti hanya mencari kekuasaan,yang nantinya akan menjadi kegilaan.Ada caleg yang sekolah setingkat sma saja nggak tamat,eh..Di baliho2 dibelakang namanya ada embel2 s.Ag,Ma.Ketika berorasi ada yang nanya Ma itu apa eh... dijawab Madrasah Aliah kan aneh,adalagi baloncaleg ternyata gembong perampok,adajuga caleg agar memperoleh simpati membagi-bagikan "Miras" mau dibawa kemana negeri ini kalau para calon pemimpinya seperti itu.Memang semuanya pemimpin adalah pilihan rakyat dalam sistem demokrasi yang disahkan.Tapi sepertinya pilihan itu tidak didasarkan pada integritas dan kapabilitasnya,melainkan sejauh mana para pemilih mendapatkan informasi tentang sosoknya.Akibatnya,jika sosok yang terpilih adalah sosok korup maka lebih fatal lagi.Karena ia adalah seorang koruptor yang disahkan secara demokratis.Yach...Uneg-uneg orang rimbo ini tidak dimasudkan sebagai ajakan untuk kembali ke sistem otoriter dan ditaktor,ataupun ajakan untuk Golput.Saya sebagai rakyat jelata mengajak kita semua mempunyai cara bersikap kritis secara aktif terhadap praktik demokrasi di negeri ini.Dengan ini diharapkan akan melahirkan sosok2 yang pantas menjadi pemimpin.Kekuasaan memang harus direbut,tapi bukan dengan cara memintanya atau memaksakan kehendak.Kekuasaan harus direbut dengan cara mempersiapkan diri dan melayani,memimpin bukanlah tujuan,tapi pelayanan.Rasulullah pernah memberi peringatan,Janganlah memberi kekuasaan pada orang yang memintanya.Semoga saja ditanah lahirku ini masih ada orang yang layak menjadi pelayan kami.

Kamis, 01 Januari 2009

Petani Vs Tengkulak

Getah karet ditentukan oleh cuaca, artinya dalam kondisi kemarau panjanglah penduduk bisa dengan leluasa memotong karet setiap minggunya, dengan demikian kebutuhan sehari-hari bisa ditutupi sedikit. Tetapi jika hari hujan, pengeluaran tidak akan seimbang dengan setoran getah karet pada toke. Utang semakin membesar.Sebagaian besar setiap rumah tangga di Rimbo bujang memiliki utang antara Rp. 2.000.000 sampai Rp. 5.000.000.Ketidak seimbangan antara kebutuhan sehari-hari dengan setoran getah tiap minggu,apalagi musim hajatan,Jalan yang ditempuh penyadap adalah dengan menjual sebagian hasil getah pada toke lain yang (orang rimbo bujang menyebutnya agen jalur).Disebut agen karena bayarnya nggak langsung alias menjualkan.Menurut mereka hanya dengan jalan seperti itu kebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi.
Dalam berbisnis ini,agen jalur atau toke kecil yang biasanya juga merupakan anak buah atau kaki-tangan Tengkulak/bos2 Nakal, menghalangi toke luar masuk untuk membeli karet masyarakat. Kalau pun bisa masuk, sang toke luar hanya bisa masuk dibeberapa petani saja.Agen jalur itu memiliki bermacam cara untuk mengusir toke luar.Setelah ada pengusiran toke luar,para agen jalur nakal bisa terus menekan harga dan menentukan sebebas-bebasnya kadar air getah karet.Didesa tirta kencana atau unit 6 masih di kuasai oleh tengkulak lokal yang membeli getah karet lebih rendah dari desa-desa lain yang di masuki toke-toke besar.Desa yang dimasuki toke besar yang berani bersaing harga masayakatnya lebih maju,banyak keuntungan apabila kita menjual hasil kebun kita langsung pada toke besar,asal kita jujur sangatlah mudah bagi kita untuk menambah pendapatan kita.Para toke besar yang masuk kerimbo bujang,biasanya dari muara bungo dengan modal seabreg.Mereka menawarkan pembelian dengan harga yang lebih tinggi,menimbang timbangan petani sendiri,dan bisa memberikan pinjaman yang besar pada petani bahkan sampai ratusan juta lebih dengan syarat yang nggak ribet,cukup punya kebun dan surat hak milik.Setoran pun bisa diatur di sesuakan dengan harga dan jumlah hasil kebun,harga pun tetap sama dengan yang lain bahkan lebih tinggi dari agen jalur,di tempat yang dikuasai para agen2 jalur seperti desa unit 6 orang biasanya menjual panen dua minggu sekali,yang jelas kadar air nya rendah tapi dibeli sama harganya untuk penjualan seminggu sekali atau dua kali yang kadar air nya tinggi di daerah yang bersaing harga oleh bos2 besar,masyarakatlah yang di untungkan dengan adanya persaingan harga.Sebernanya bukan karet saja,Sawit pun demikian,ada perbedaan besar antara agen2 jalur dengan bos2 besar padahal perbedan harga ratusan rupiah saja untuk sawit sangat terasa,yang saya maksud untuk harga dengan sama kelas buahnya.Sebab harga jual sawit di tentukan umur tanaman.Sebenarnya Perlu dipikirkan jalan keluar memutuskan mata rantai peragenan getah,sawit ataupun komoditi lainnya.Sistem perekonomian yang dikuasai oleh agen ini sangat menghambat peningkatan ekonomi masyarakat.Semoga masarakat bisa menghadirkan persaingan2 harga,ataupun seperti pasar lelang memilih mana yang lebih menguntungkan.Nggak selalu membesarkan para tengkulak nakal,walau tetangga sendiri.Kalau Tetangga tentu tidak harus merugikan tetangganya ya.. nggak..??